ilir – ilir
July 10, 2007 at 12:22 pm | Posted in tembang | 17 Commentsdiambil dari http://inspecturvijay.web.id, dan saya suka sekali dengan makna lirik syairnya. sebuah nasehat untuk penggembala untuk mengembalikan fitrah dirinya dan gembalaannya pada fitrahnya sebagai manusia yang tunduk pada Illahi Rabbi.
Lir-ilir, lir-ilir tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jrumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo
Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah kira-kira sebagai berikut:Ayo bangun (dari tidur), tanam-tanaman sudah mulai bersemi,
demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Wahai gembala, ambillah buah blimbing itu,
walaupun licin tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang telah koyak sisihkanlah
Jahit dan benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung sedang terang bulan, mumpung sedang banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…
Maksud syair tersebut kira-kira seperti ini:
Bangun, bangunlah kealam pemikiran yang baru. Lihatlah tanaman yang mulai bersemi itu.
(Tanaman yang mulai bersemi adalah benih iman. Secara hakikat Allah sudah mengisi setiap manusia dengan benih-benih kebaikan. Tinggal manusianya ada yang merawat dan ada juga yang mengacuhkannya.)
Hijau adalah warna perlambang agama Islam yang saat itu kemunculannya bagaikan pengantin baru dan sangat menarik hati.
Para penguasa diibaratkan sebagai penggembala yang ‘menggembalakan’ rakyat. Para penguasa itu disarankan untuk ‘mengambil’ agama Islam
(disimbolkan dengan buah belimbing yang mempunyai bentuk segi lima sebagai lambang rukun Islam).
Walaupun licin, susah, tetapi usahakanlah agar dapat masuk Islam demi mensucikan dodot.
(Dodot adalah jenis pakaian tradisional Jawa yang sering dipakai pembesar jaman dulu. Bagi orang Jawa, agama adalah ibarat pakaian, maka dodot dipakai sebagai lambang agama atau kepercayaan).
Pakaianmu, (yaitu) agamamu sudah rusak maka jahitlah (perbaiki), sebagai bekal menghadap Tuhanmu.
Selagi ada cahaya terang yang menuntunmu, selagi masih hidup dan masih ada kesempatan bertobat.
Bergembiralah, semoga kalian mendapat anugerah dari Tuhan….
Amienn..
17 Comments »
RSS feed for comments on this post. TrackBack URI
gmana kalo mbaknya buat tulisan yang memaknai syair gundul-gundul pacul…hehehe
Comment by ikutan comment ah— July 11, 2007 #
pengennya si mas..tapi lom mampu.. :p.. bagi yang sudah dapet mbok ya saya di bagi..
Comment by ienx— July 16, 2007 #
bagi dulu syair/liriknya, nanti kita maknain bareng,,;
Comment by x ikutan comment ah— July 16, 2007 #
Assalamu’alaikum
Wah, Mbk Iing, ini salah satu lagu favorit saya. Meskipun saya Sunda asli dan gak ngerti bhs Jawa, tapi setiap mendengar lagu ini seolah ada getaran magis. Pesan spiritualnya menggema terus melintasi fase zaman.
Makasih utk lirik, terjemahan dan tafsirnya.
Comment by Irfan Permana— August 14, 2007 #
gak nyangka kalo artikel ini nyebar kemana-mana.. 🙂
Comment by Adrian— August 22, 2007 #
Kali pertama aku dengar lagu ni di VCD Jejak Syariah, cam best je walaupun tak tau maknanya aku terus download, terima kasih untuk lirik dan terjemahannya. Lepas ni boleh la aku hafal lagu ni.
Comment by karimov— September 3, 2007 #
kayaknya makna nya lebih dalam dari itu deh mbak
aku nyari yang lebih mengena. sorry lho.. cuma sekedar masukan
Comment by andi a— September 25, 2007 #
o..ya ndak papa mas.. memang sebuah makna itu kedalamannya berbeza pada tiap manusia. mengena bagi saya belum tentu bagi anda.. 🙂 terima kasih masukannya. klo sudah ketemu yang lebih mengena bagi anda, bagi-bagi yak!
Comment by rocio— September 26, 2007 #
wow….keren bgt tembangnya kayaknya tembang itu ingin menyampaikan suatu pesan spiritual, tapi mungkin perlu…..untuk memahaminya
Comment by nusa wibawa— November 9, 2007 #
Assalamua’laikum wr.wb
Lagu lir-ilir enak didengar dan direnungkan, semoga kita bisa jadi penggembala yang baik atau gembala yang baik
Wassalamua’laikum wr.wb
Comment by ariyanto— April 14, 2008 #
Salam, berbanyak terima kaseh kerana penerangan ini, kini saya bisa menghayati maksud yang tersirat moga bisa mengajari saya sama keluarga menjadi lebih baik. terima kaseh.
Comment by hanishukor— July 15, 2008 #
download donk, ya buat mendal ami syair islam
Comment by wawansluky— September 2, 2008 #
kata kakek saya..
lir ilir mempunyai banyak makna yang lengkap tentang kehidupan manusia..
wah… benar2 hebat..
Comment by hapit putra— December 6, 2008 #
wah saya suka karya anda.
Comment by sajaksufi— February 28, 2009 #
Kanjeng Sunan….
Comment by Rustam— May 29, 2009 #
Sesuai dengan budaya Jawa yang sedang saya pelajari, saya pikir lagu Ilir-ilir memiliki nilai universal. Merupakan sebuah tuntunan wisdom Jawa yang dituangkan dalam media lagu yang sangat sederhana. Jadi siapa saja boleh menafsirkannya. Itu adalah miliki kita bersama – dan tidak dapat dimonopoli oleh kelompok tertentu.
hampir dalam semua nyanyian kebijaksanaan – sulit ditemukan pengarangnya. Ingat para sesepuh dulu tidak ingin menonjolkan diri. Karena dia merupakan bagian dari masyarakat dan masyarakat merupakan bagian dari dirinya. Semacam corporate personality. Nah ini tentu berbeda dengan budaya Barat.
Comment by Abdullah Inji— January 30, 2010 #
sungguh syair hebat, ini bukan syair biasa maknanya cukup dalam memang aku selalu trenyuh klo lagu ini dinyanyikan terlebih lagi lagu ini pernah dikolaborasikan dengan sholawatan oleh Emha Ainun Nadjib..semoga terus perbanyak terjemahan – syair yang banyak memuat tentang renungan kehidupan. thank
Comment by Sholehan— April 17, 2010 #